Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memprediksi inflasi pada bulan Desember ini akan berada pada kisaran 0,6 persen atau tidak berbeda jauh dengan inflasi November lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memprediksi inflasi pada bulan Desember ini akan berada pada kisaran 0,6 persen atau tidak berbeda jauh dengan inflasi November lalu.
"November kan sudah 0,6 persen, mudah-mudahan ya sekitar Desember sudah bagus ya," ungkapnya saat ditemui di sela acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BPK di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (29/12/2010).
Menurutnya, saat ini inflasi masih didominasi oleh tingginya harga beras. Dan faktor lainnya adalah kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng terutama dipicu oleh adanya Natal dan Tahun Baru.
"Beras menjadi faktor dominan untuk inflasi Desember karena beras sifatnya in-elastic artinya berapapun harga beras di pasar tetap orang harus beli beras. Beras itu adalah hal yang tak tergantikan, terutama beras premium. Sama seperti rokok. Ada orang yang hanya suka satu merk saja," ungkapnya.
Sedangkan untuk harga cabai, dirinya menilai kenaikan lebih disebabkan karena prilaku konsumen. "Tapi kalau cabai, kita bukan saja survei harga tapi juga teliti perilaku konsumen naik. Kalau harga naik dia kurangin volumenya. Dengan spending yang sama dengan cabai volumenya dikurangi. Tidak berlaku pada beras, berapapun harga beras kita harus beli. Mungkin harus nahan-nahan lapar dikit," paparnya.
Selain membeberkan komoditas pemicu inflasi, Rusman juga memaparkan bahwa terdapat komoditas pangan yang menjadi penghambat laju inflasi Desember yaitu daging ayam, daging sapi dan bawang merah. Namun hal itu tidak akan terlalu berpengaruh akibat beras.
Rusman memperkirakan, laju inflasi sepanjang 2010 bisa menembus angka enam persen. Angka ini meleset dari target dalam asumsi APBN-P 2010 yang sebesar 5,3. persen. Seperti diketahui, inflasi kumulatif untuk tahun ini telah mencapai 5,98 persen.
"Dari keseluruhan itu kita lihat fakta inflasi pastinya akan tembus enam persen karena tidak ada deflasi. Perkiraan kita mudah-mudahan ya sekira 6,5 persen tapi ya saya enggak tau ya, bisa diatas 6,5 sedikit bisa juga dibawah 6,5 dikit. BPS kadang-kadang juga bisa salah juga karena kan Minggu ini kita masih kumpulkan data ini," pungkasnya.
sumber http://www.msn.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar