Sabtu, 17 Desember 2011

Mengantar Pacar Membuat SIM dengan Sistem Nembak


Hari itu tepatnya hari Senin 28/11/2011. Kekasih hatinya ingin membuat SIM , kebetulan saya pun sedang libur kuliah karena hari libur tenang menjelang Uts . Saya pun berencana mengantar dia untuk membuat SIM . Karena selama dia bisa mengendarai sepeda motor dia belum pernah punya SIM , hehehee.. tetapi alhamdulillahnya dia tidak pernah sekalipun kena tilang jika ada razia sepeda motor oleh Polisi. Tepatnya rumah kekasih saya di Pondok Kopi , Jakarta Timur. Tempat pembuatan SIM untuk semua daerah di Jakarta termasuk daerah JakartaTimur berada di Jakarta Barat.
Rute perjalanan menuju kesana yaitu dari Pondok Kopi lewat jalan raya Duren Sawit ambil arah Pasar Tanah Abang masuk kebawah jembatan lurus sampai ketemu lampu merah ke- 3 langsung belok kiri lurus sampai arah Grogol cari puteran yang ada disamping jembatan ambil kiri, karena kantor pelayanan SIM terletak disebelah kiri. Oh iya sedikit tambahan untuk pembaca, jika anda rencana membujat SIM dengan mengendarai sepeda motor maka dari arah ke Grogol ketemu FlyOver ke- 2 untuk kendaraan sepeda motor tidak diperbolehkan naik FlyOver karena jalur tersebut dikhususkan untuk kendaraan roda 4 dan busway. Jikalau sampai sepeda motor naik ke Jembatan FlyOver ke-2 dan kebetulan di atas jembatan FlyOver sedang ada razia , pasti anda akan langsung ditilang oleh Polisi.
Setiba nya disana, saya dan kekasih hati masuk ke tempat parkiran terlebih dahulu untuk parkir motor. Setelah itu saya dan dia pun menuju ke gedung tempat pembuatan SIM. Ketika kami ingin masuk di pintu masuk sudah ada 2 petugas polisi yang berjaga di pintu masuk. Kemudian kami pun ditanya.
Polisi bertanya , “ Selamat siang dek, ada yang bisa saya bantu ? ”.
Saya menjawab , “ Siang juga pak.. Jika ingin membuat Sim, untuk tempat formulir pendaftaran membuat SIM dimana yah pak letaknya ? “ .
Polisi bertanya , “ Adek mau buat SIM baru atau mau memperpanjang SIM ? “.
Saya menjawab , “ Sebenernya yang mau membuat SIM baru itu ini ( sambil menunjuk ke arah kekasih ). Dan dia mau mebuat SIM baru pak bukan mau memperpanjang SIM “.
Kekasih hati menjawab , “ Iya pak..  Benar yang mau membuat SIM adalah saya.. Dan saya mau membuat SIM baru pak karena sebelumnya saya belum pernah membuat SIM baru “.
Polisi bertanya , “ Memangnya adek berdua sudah ada janji dengan orang atau belum ?? “.
“ Kami tidak ada janji pak dengan siapapun , kami datang kesini dengan maksud untuk membuat SIM baru “ , jawab kami berdua.
Polisi bertanya , “ Boleh saya liat KTP mu dek ? “.
Kekasih hati , “ Ini pak KTP saya ( sambil memberikan KTP ) ... “.
Polisi bertanya sekaligus menjelaskan , “ Kamu mau di bantu atau mau buat sendiri ? Jika mau di bantu adek di kenakan biaya Rp. 530.000-, itu adek sudah tinggal menunggu saja biar kami yang kerja. Jika adek tidak mau, maka adek harus menjalani semuanya sesuai dengan procedure yang ada tetapi waktunya sudah mepet nih dek karena sudah jam 1 siang dan 2 jam lagi kami mau tutup sedangkan jika menjalani sesuai procedure waktunya tidak akan cukup dek lebih baik adek kembali lagi esok pagi “.
Saya bertanya , “ ehmm.. pak jika nembak apa tidak bisa kurang jangan segitu lah pak .. “.
Polisi menjawab , “ ohh maaf tidak bisa dek, karena sudah aturannya segitu dek. adapun jika adek mau Rp. 510.000-, tetapi nanti adek di dalam mesti membayar lagi uang ini itu dek.. bagaimana dek ? “.
Saya menjawab , “ Sebentar yah pak.. Saya diskusikan dahulu dengan yang bersangkutan”
Kemudian pun saya berdiskusi dengan kekasih hati yang amat saya sayangi. Hehehee.. :D

Saya bertanya  , “ gimana yay, kamu mau nembak atau mau yang biasa tapi yang biasa katanya waktunya gag cukup. Tapi kalau nembak kamu ada gag yay duitnya ? “.
Kekasih hati , “ duit sih ada sayang, Cuma kalau nembak gag bisa ditawar lebih murah lagi ? masa segitu mahal amat. ah paling itu alesan dia aja biar kita nembak. terus masa kalau kita bayar Rp. 510.000-, masa didalam jika masih ada ini itu masa harus bayar lagi .. Parah banget sih Indonesia hukumnya,  gag di jalanan Polisi yang suka nilang dan minta duit dengan alesan damai ditempat atau gag sebagai uang titip sidang. Padahal gag pernah ada Pasal dan bunyi hukumnya jika kena tilang harus bayar sama Polisi dengan alesan uang titip sidang “.
Saya , “ memangnya tadi kamu gag denger apa tadi ak udah tanya bisa kurang atau gag dan Polisi nya jawab apa ! Yawdahlah intinya kamu mau atau gag ? terus pilih yang mana yay ? buruan ntar keburu sore !! jangan ngegerutu aja tar keburu tutup !! “.
 Kekasih hati , “ yawdahlah bayar yang Rp.510.000 aja. karena udah jam segini, dan kita gag punya pilihan lain daripada dateng jauh – jauh tapi gag dapet apa – apa “.
Setelah sepakat saya , kembali menemui Polisi itu.

Saya , “ Permisi pak .. yasudah kami mau yang Rp. 500.000-, “.
Polisi menjawab , “ Iya dek .. adek berdua tunggu disini sebentar yah sampai nama adek dipanggil dan ingat nanti didalam adek harus membayar ini itu lagi. Oh iya KTP adek saya bawa dahulu “.
Kami berdua, “ iya pakk ...”
Saya dan Kekasih hati pun masuk kedalam kantor kemudian kami menunggu diruang tunggu... Sekitar  25 menit menunggu kemudian nama kekasih hati saya di panggil. Kekasih hati pun berjalan menemui petugas yang memanggil. Petugas memberikan formulir untuk diisi sebagai tanda pengajuan pembuatan SIM baru. Setelah kekasih hati (Eko) sudah selesai mengisi formulir itu, dia pun disuruh menungggu kembali samapai nama nya di panggil kembali. 10 menit kemudian Eko di panggil kembali dan saya pun mengikuti dia karena saya ingin tahu. Petugas bertanya kepada Eko , “ tinggi badan kamu berapa ? berat badan berapa ? “. Eko menjawab , “ Tinggi badan saya 170 cm dan berat badan 70 kg pak”. Setelah itu, petugas meminta fotokopi KTP 2 lembar bolak balik. Disebelah ruang petugas ada tukang fotokopi dan Eko pun fotokopi Ktp nya sesuai dengan kebutuhan. Setelah selesai fotokopi saya pun bertanya , “ Berapa yay bayar fotokopi 3 lembar bolak balik ?”. Eko menjawab , “ fotokopi 1 lembar KTp bolak balik Rp.600-, Memangnya kenapa ? “. Saya terkejut , “ Hahh.. Rp.600-, berakk ! mahal banget ! Ckckckckk parahh .. “.

Setelah memberikan fotokopian KTP kepada petugas pun bilang , “ ayoo, kalian ikutin saya yah tolong cepat yah karena takutnya waktunya tidak cukup “.
to be continue to part 2...  hihihii 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar