Senin, 05 Desember 2011

Pengalaman membuat SIM tanpa Sistem nembak


          Pertama kali saya ingin membuat SIM ( Surat Ijin Mengemudi ) pada waktu kelas 2 SLTA tepantnya ketika liburan sekolah telah dimulai. Karena pada waktu tersebut saya baru dibelikan sepeda motor oleh orang tua saya dikarenakan sepeda yang biasa menemani saya dari SD hingga kelas 2 SLTA ke sekolah sudah rusak. Ketika Plat nomer Polisi pada sepeda motor saya turun , keesokkan harinya tepatnya pada hari Selasa 10/06/2008 saya berniat untuk membuat SIM untuk pertama kalinya. Pagi pukul 06.00 saya sudah berangkat menuju tempat pembuatan SIM di daerah Cikarang Baru. 
          Tetapi sebelumnya dari rumah saya sudah membawa fotokopi KTP 5 lembar bolak balik. Saya berangkat bersama ayah saya karena saya belum tahu dan hapal jalan menuju tempat membuat SIM.. Setibanya disana saya menunggu terlebih dahulu karena tempat membuat SIM nya belum dibuka dan baru buka sekitar pukul 9 pagi karena saya tiba disana pukul 8.00 , setelah turun dari motor pun ayah saya langsung hendak berngkat kembali menuju tempat kerjanya.
         Sebelum pergi ayahnya saya menitipkan uang Rp.200.000,- untuk pegangan membuat SIM, setelah itu ayah saya pun berpesan kepada saya, " Nanti hati - hati yah klo mau buat SIM karena nanti akan banyak calo yang akan menawarka jasa membuat SIM dengan cara nembak. Nanti klo kamu ditanyakan mau apa datang kesini bilang saja mau ambil SIM yang sudah jadi biar aman tidak ditawar - tawarkan jasa mereka.Terus juga nanti pasti kamu akan ketemu Polisi untuk ditanya mau buat SIM sendiri apa dibantu? Papah sih inginnya kamu berusaha sendiri dulu jika memnag gag lulus barulah nembak, tetapi nembak juga usahakan tawar jangan mau diporotin" begitu pesan ayah saya kepada saya. 
        Dan saya pun ditinggal sendiri dan untuk yang pertama kalinya pula saya membuat SIM sendirian, awalnya tersa begitu asing bagi saya karena tak lama kemudian banyak masyarakat khususnya kaum pria yang hendak membuat SIM ataupun memperpanjang SIM. ada perasaan canggung, ada perasaan penasaran akan semua procedur yang harus saya jalani untuk mendapatkan SIM, dan juga ada perasaan deg - deg an karena kebanyakan yang datang untuk membuat SIM adalah kaum pria semua untuk wanita tidak ada sama sekali pada hari itu.. 
        Ketika akan dimulai , ada seorang pak Polisi sedang duduk dan bertanya " Ada yang bisa saya bantu dek ?" . Saya pun menjawab, " iya pak, saya mau bertanya saya mau buat SIM baru langkah pertama saya harus kemana terlebih dahulu ya, pak ??" . Dan pak Polisi itu pun menjawab dengan raut muka menawarkan, " oh adek mau buat SIM baru yah ? Adek mau ikut test biasa atau mau dibantu oleh bapak ?". Saya pun menjawab , " iya pak saya mau buat SIM baru. oh iya pak, memangnya jika dibantu ada persyaratan apa saja pak ? dan juga jika test biasa persyaratan nya apa saja ?". Polisi pun mejawab," jika adek mau dibantu adek akan dikenakan biaya Rp.350.000,-  tetapi jika test biasa mungkin tidak sampai segitu. Tetapi kan jika dibantu adek tidak perlu capak - capek test dan menunggu lama. Bagaimana adek mau tidak ? mau yang mana yang adek akan pilih ?". Saya pun menjawab ," memangnya tidak bisa kurang ya pak? karena saya cuma seorang anak sekolah pak gak punya banyak duit. Sekarang saja saya hanya punya uang Rp.100.000,- saja nih pak , ini saja saya kumpulin pak dari 6 bulan yang lalu saking kepengennya punya SIM pak biar kemana - mana tidak kena tilang dan juga sebagai warga negara yang baik pak yang patuh terhadapa semua peraturan pemerintah pak..."Pak Polisi pun menjawab dengan nada agak kesal, " Maff dek itu sudah procedur dan tidak bisa ditawar dek, jika adek mau ya adek harus membayar Rp.350.000,- jika tidak yah tidak bisa saya bantu !!". Saya menjawab, " yasudah pak jika memang tidak bisa. Biar saya membuat SIM sesuai dengan procedur yang ada. " Pak polisi tersebut pun pergi dengan muka agak marah.
         Pukul 09.20 saya pun memulai procedur untuk membuat SIM. adapun langkah - langkah nya adalah sebagai berikut :
 1. Ambil formulir dan mengisi formulir pendaftaran tersebut sesuai dengan KTP sekaligus untuk cek kesehatan. Cek kesehatan ini hanya di suruh menyebutkan angka dari jarak 2-3 meter. Mengukur tinggi badan, dan timbang berat badan.
 2. Setelah cek kesehatan lulus, saya mengambil formulir permohonan SIM yang berada di Bank BRI (yang ada di sebelah ruang tes tulis) biaya untuk permohonan formulir ini sebesar Rp.70.000.
 3. Proses selanjutnya adalah mengambil formulir asuransi dengan biaya Rp. 30.000.
 4. Dari loket asuransi saya menuju loket 4 untuk mengambil formulir data diri. Biaya untuk loket 4 ini sebesar Rp. 10.000
 5. Setelah data diri di isi, serahkan formulir tersebut ke loket 2. Tunggu sesaat di loket 2 sampai nama saya di panggil oleh petugas
 6. Setelah di panggil di loket 2 selanjutnya anda menuju ruang 2 untuk tes ujian teori SIM. Untuk tes ujian terdiri dari 30 soal dengan waktu 10 menit.
 7. Selesai tes ujian Teori SIM silahkan anda menuju loket 5 untuk menunggu hasil tes. Saya akan di nyatakan lulus jika dari soal 30 tersebut minimal betul 18 soal. Kalau betul kurang dari 18 maka saya harus mengulang kembali. Bila 2 kali tes teori ujian SIM saya masih gagal juga, maka saya mengulang di lain hari dengan jangka waktu 10 hari.
 8. Jika saya di nyatakan lulus selanjutnya saya menuju lapangan untuk ujian praktek. Sebelum ujian praktek saya ambil formulir ujian praktek, setelah formulir di isi langsung di serahkan ke petugas lapangan ujian praktek. Saya membuat SIM C anda akan di uji dengan naik sepeda motor dengan formasi zigzag, angka 9. lurus dengan jalan yang sempit.
10. Selesai ujian praktek saya menunggu di depan loket 11 untuk menunggu hasil ujian praktek. Jika lulus nama saya akan di panggil selanjutnya anda menuju loket 9.
11. Di loket 9 nama anda akan di panggil, dari loket 9 saya menuju loket 13-16 (silahkan pilih salah satu) untuk foto SIM.
12. Setelah selesai foto SIM, selanjutnya saya menuju loket 30 untuk menunggu SIM saya jadi.

        Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi  membuat SIM. Usahakan semaksimal mungkin untuk tidak membuat SIM dengan jasa Calo. Kalau di hitung-hitung total biaya membuat SIM hanya Rp. 120.000 saja bandingkan dengan membuat SIM dengan memakai jasa Calo, bisa Rp.350.000 lebih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar