Cara kerja monitor dalam menghasilkan warna
TEKNOLOGI MONITOR
CRT (Cathode Rays Tube) yang menggunakan tabung-tabung dan senapan elektron, merupakan teknologi monitor yang paling awal. Selanjutnya teknologi LCD (Liquid Crystal Display), LED (Light Emitting Diode), EL (Electroluminescent) dan layar gas plasma.
CARA KERJA MONITOR
Pembentukkan gambar pada monitor CRT diawali oleh pemendaran permukaan tabung kaca hampa hasil tembakan sinar elektron. Komposisi penembakan ini akan mengatur panjang gelombang elektron yang akhirnya menghasilkan berbagai jenis intensitas. Lalu dimana letak perbedaan monitor berwarna dan monokrom? Secara garis besar keduanya memiliki cara kerja yang sama, sedangkan warna-warna diperoleh dari konfigurasi CRT-nya. Monitor berwarna memiliki 3 penembakan sinar elektron dengan 3 warna, yaitu merah, hijau dan biru. Dengan kombinasi warna itu, dapat dihasilkan bermacam-macam warna. Oleh sebab itu monitor berwarna sering disebutjuga monitor RGB (red, green, blue). Sebaliknya monitor monokrim hanya memiliki satu penembak elektron.
KARAKTERISTIK JENIS MONITOR
a. MDA (Monocrome Display Adapter). Sebuah komputer yang dipasangi Monocrome Display.
Adapter hanya dapat menampilkan teks. Ketika munculnya Hercules Card yang mampu membuat tampilan gambar untuk monitor monokrom. Jadi sebenarnya kemampuan suatu monitor untuk menampilkan teks atau gambar ditentukan oleh controllernya, bukan oleh monitor itu sendiri.
MDA ini tidak memiliki fasilitas light pen, output komposit, output RGB digital, output RGB analog, palet warna dan konektor lain termasuk konektoe modulator.
Dari segi catu daya, monitor menokrom lebih hemat energi. Dan sesuai untuk pekerjaan administratif sehari-hari. Monitor monokrom juga relatif tidak melelahkan mata dibandingkan yang berwarna
b. CGA (Colour Graphics Adapter).
Komputer yang dipasang monitor dapatmenghasilkan tiga modus tampilan, yaitu modus teks, modus grafik resolusi tinggi (640×200 pixel) dan modus grafik resolusi menengah (320 x 200 pixel).
Dari segi output, CGA memiliki bandwidth 14,30 MHz, dengan laju penyapuan (sweep rate) horisontal sekitar 15,75 KHz dan laju penyapuan vertikal 60 Hz. Pengiriman data dari prosesor ke memori buffer mencapai 1,5 Mbit per detik.
CGA ini memiliki fasilitas light pen, output komposit, output RGB digital, palet warna 16 warna dan konektor modulator. Tetapi CGA ini tidak dapat memakai monitor RGB analog.
c. EGA (Enhanced Graphics Adapter).
Resolusi yang dihasilkan EGA mencapai 640 X 350 pixel. Dengan membuat resolusi vertikal yang lebih tinggi, akan dapat dihasilkan garis miring yang lebih sempurna.
EGA dapat menampilkan 16 warna sekaligus.EGA memiliki fasilitas light per, output RGB digital, palet warna 64 warna. Tetapi EGA ini tidak memiliki output komposit dan tidak dapat memakai monitor RGB analog.
d. MCGA (Multi Colour Graphics Array) dan VGA (Video Graphics Array).
VGA mampu mengemulasi fungsi CGA dan EGA. Dalam Tampilan grafik resolusi tinggi, VGA dapat menghasilkan resolusi 640 x 480 pixel. Tetapi untuk tampilan monochrom, dapat dihasilkan resolusi 720 x 400 pixel.
Dari segi output, VGA memiliki bandwith 28 MHz, dengan laju penyapuan horizontal sekitar 31, 5 KHz, dan laju penyapuan vertikal sampai 70 Hz. VGA tidak memiliki fasilitas light pen, output RGB digital, output komposit, tetapi memiliki palet warna 256 warna dan dapt memakai monitor RGB analog.
Monitor adalah suatu tipe data abstrak yang dapat mengatur aktivitas serta penggunaan resource oleh beberapa thread. Ide monitor pertama kali diperkenalkan oleh C.A.R Hoare dan Per Brinch-Hansen pada awal 1970-an
.
Monitor terdiri atas data-data private dengan fungsi-fungsi public yang dapat mengakses data-data tersebut. Method-method dalam suatu monitor sudah dirancang sedemikian rupa agar hanya ada satu buah method yang dapat bekerja pada suatu saat. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar semua operasi dalam monitor bersifat mutual exclusion.
Monitor dapat dianalogikan sebagai sebuah bangunan dengan tiga buah ruangan yaitu satu buah ruangan kontrol, satu buah ruang-tunggu-masuk, satu buah ruang-tunggu-dalam. Ketika suatu thread memasuki monitor, ia memasuki ruang-tunggu-masuk (enter). Ketika gilirannya tiba, thread memasuki ruang kontrol (acquire), di sini thread menyelesaikan tugasnya dengan shared resource yang berada di ruang kontrol (owning). Jika tugas thread tersebut belum selesai tetapi alokasi waktu untuknya sudah habis atau thread tersebut menunggu pekerjaan thread lain selesai, thread melepaskan kendali atas monitor (release) dan dipindahkan ke ruang-tunggu-dalam (waiting queue). Ketika gilirannya tiba kembali, thread memasuki ruang kontrol lagi (acquire). Jika tugasnya selesai, ia keluar dari monitor (release and exit).
Monitor atau sering kita sebut Layar tampilan Komputer. Istilah monitor biasanya digambarkan pada sebuah kotak layar yang dapat menampilkan sesuatu dari komputer. Selain itu pula istilah monitor terkadang digambarkan untuk menilai kemampuan grafis.
Tetapi cara yang paling sering digunakan adalah dengan melihat kemampuan dari warna yang dihasilkan monitor tersebut. Minitor dapat di bagi menjadi 3 kelas, diantaranya :
• Monochrome: Monitor Monokrom biasanya menampilkan dua warna, warna background dan satu lagi adalah warna foreground. Warna tersebut adalah warna hitam dan putih, hijau dan hitam dan Kuning dan hitam.
• Gray-scale : Gray Scale monitor adalah jenis spesial dari monitor monochrome yang dapat menampilkan bayangan ungu yang berbeda.
• Color : Monitor Color adalah monitor berwarna yang memiliki 16 hingga 1 juta warna yang berbeda. Monitor berwarna ini terkadang disebut monitor RGB karena monitor tersebut dapat menerima 3 sinyal yang berbeda, Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru(Blue).
Cara Kerja Monitor (CRT dan LCD)
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
Contrast ratio Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.
Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah.
• Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair.
Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
• Spoiler for Begini..
• Contrast ratio Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi paling putih dan paling hitam.
Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
• Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai.
Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.
• Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT.
Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah.
http://blog.ub.ac.id/tian07/2011/01/03/cara-kerja-monitor-crt-dan-lcd/
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch20s05.html
Sumber: Pengantar Sistem Komputer – Bab 4 – Penerbit Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar