Manajeman Data Sisi
Client adalah dimana pemrosesan dan pengolahan data terjadi pada sisi klien,
dalam hal ini contohnya adalah user, dan nantinya data tersebut dapat
dikirimkan ke server, atau disinkronisasikan dengan server. Sedangkan Manajemen
Data Sisi Server adalah dimana pemrosesan dan pengolahan terjadi pada sisi
server, baik data itu dikirim dari klien, maupun mengolah data yang telah ada
di server itu sendiri.
Client server
diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban
proses loading antara client dan server. Dalam perkembangannya, client server
dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix,
Microsoft, Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase.
Awalnya pengertian
client server adalah sebuah system yang saling berhunungan dalam sebuah
jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client
dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Definisi lain dari
client server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses
server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah
aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika
mengakses server dalam suatu jaringan.
Database Server
Database server adalah program
komputer yang menyediakan layanan data lainnya ke komputer atau program
komputer, seperti yang ditetapkan oleh model klien-server. Istilah ini juga
merujuk kepada sebuah komputer yang didedikasikan untuk menjalankan program
server database. Database sistem manajemen database yang sering menyediakan
fungsi server, dan beberapa DBMSs (misalnya, MySQL) secara eksklusif bergantung
pada model klien-server untuk akses data.
Model-Model Database
Database Management
System (DBMS) atau sistem manajemen database dibagi menjadi lima model. Model
yang lebih lama diperkenalkan pada tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan
jaringan. Model yang lebih baru bersifat relasional, berorientasi objek, dan
multidimensional.
Database Hierarkis
Pada database
Hierarkis, field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan,
menyerupai diagram pohon, dengan record child (level lebih rendah) berada di
bawah record parent (level yang lebih tinggi). Database hierarkis merupakan
model tertua dan paling sederhana dari kelima model database. Dalam model
database ini mengakses atau mengupdate data bisa berlangsung sangat cepat
karena hubungan-hubungan sudah ditentukan. Tetapi, karena struktur harus
didefinisikan lebih dahulu, maka hal ini cukup riskan. Lagipula menambahkan
field baru ke sebuah record database membuat semua database harus didefinisikan
kembali. Karena itulah diperlukan model database yang baru untuk menunjukkan
masalah pengulangan data dan hubungan data yang kompleks.
Database Jaringan
Konsep database
jaringan mirip dengan database hierarkis tetapi setiap record child dapat
memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki
oleh lebih dari satu record parent. Database jaringan pada dasarnya digunakan
dengan mainframe, lebih fleksibel disbanding database hierarkis karena ada
hubungan yang berbeda antarcabang data. Akan tetapi strukturnya masih harus
didefinisikan lebih dahulu. Pengguna harus sudah terbiasa dengan struktur
database. Lagipula jumlah hubungan antar-record juga terbatas, dan untuk
menguji sebuah field seseorang harus mendapatkan kembali semua record.
Database Relasional
Database Relasional
bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan
menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.
Cara kerja database
relasional: Elemen-elemen data disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris
dan kolom. Dalam model database ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan
isi. Masing-masing record dalam tabel diidentifikasi oleh sebuah field – kunci
primer – yang berisi sebuah nilai unik. Karena itulah data dalam database
relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara ia disimpan secara
fisik pada komputer. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi fisik sebuah record
untuk mendapatkan kembali datanya.
Database Berorientasi
Objek
Model ini menggunakan
objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat
digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi
objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe
data dibanding database relasional. Salah satu model database berorientasi
objek adalah database hypertext atau database web, yang memuat teks dan
dihubungkan ke dokumen lain. Model lainnya adalah database hypermedia, yang
memuat link dan juga grafis, suara, dan video.
Contoh: database DB2,
Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya
Database Multidimensial
Database Multidimensial
(MDA) memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis
data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. Database
Multidimensial menggunakan bentuk kubus untuk merepresentasikan dimensi-dimensi
data yang tersedia bagi seorang pengguna, maksimal empat dimensi.
Contoh: InterSystem
Cache, ContourCube, dan Cognoa PowerPlay.
Menurut DAMA (Demand
Assigned Multiple Access), Manajemen Data adalah pengembangan dan penerapan
arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus
hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data
telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang
dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Sumber :
http://anjar77.wordpress.com/2012/12/30/manajemen-data-sisi-user/
http://anjar77.wordpress.com/2012/12/30/manajemen-data-sisi-user/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar