Subsistem Penelitian dan
Subsistem Perencanaan SDM
Penelitian
Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk
mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: o Penelitian
Suksesi (succession Study), o Analisis
dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), o Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
Secara
umum penelitian dijalankan dengan tujuan menghasilkan informasi. Penelitian SDM
dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang melibatkan proses perencangan,
pengumpulan, penganalisisan dan pelaporan informasi, dengan tujuan memperbaiki
pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengidentifikasikan, pemecaahan
masalah dan penentuan peluang dalam SDM.
Beberapa
poin utama yang termuat dalam pengertian penelitian SDM dapat disebutkan
dibawah ini : Terdiri atas beberapa
tahap-merupakan suatu proses Hasil akhir
berupa informasi, dan Ditujukan untuk
membantu pengambilan keputusan manajemen SDM
Penelitian
SDM diharapkan memberikan informasi berkualitas sebagai kompas (alat bantu)
pengambilan keputusan. Informasi dikatakan berkualitas jika memenuhi kriteria
relevan, akurat, reliable, valid dan aktual, yang berguna bagi manajemen. o Relevan berarti informasi yang disediakan
berhubungan dengan masalah penelitian SDM.
o Akurat menunjukan tingkat atau derajat ketepatan informasi yang
diberikan. o Reliable berarti informasi tersebut dapat diandalkan/dipercaya
kebenarannya. o Valid artinya informasi tersebut memiliki kekonsistenan. o Aktual artinya informasi masih baru atau
tidak ketinggalan zaman, sehingga masih sesuai dengan konteks waktu saat keputusan
akan dibuat.
Subsistem
Penelitian Sumber Daya Manusia: a. Penelitian suksesi (succession studies)
dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam perusahaan yang merupakan
calon bagi posisi yang akan tersedia.
Contoh:
seorang kepala Departemen akan pensiun, dan Manajemen puncak ingin mengetahui
siapa yang dapat dipertimbangkan untuk di promosikan ke jabatan itu.
b.
Analisa dan evaluasi jabatan (job analysis and evaluation) mempelajari setiap
jabatan dalam suatu area untuk menentukan lingkup dan mengidentifikasikan
pengetahuan dan keahlian yang diperlukan.
c.
Penelitian keluhan (grievance studies) membuat tindak lanjut atas keluhan yang
disampaikan oleh pegawai untuk berbagai alasan.
Perencanaan
Sumber Daya Manusia Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: Perencanaan
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut
agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi .
George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai
kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat,
yang secara otomatis lebih bermanfaat .
Perencanaan
SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan
sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1.
Kepentingan Perencanaan SDM Ada tiga
kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu: o Kepentingan
Individu. o Kepentingan Organisasi. o Kepentingan Nasional.
2.
Komponen-komponen Perencanaan SDM Terdapat beberapa komponen yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang
berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan
perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan
pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan
Organisasi Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan
SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari
perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan
SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan
penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya,
PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh,
kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang
harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga
kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan
kebutuhan suatu organisasi.
Syarat syarat perencanaan SDM
a.
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
b.
Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
c.
Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
d.
Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
e.
Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
f.
Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3.
Proses perencanaan SDM Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu
organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM.
Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan
SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan
rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM
suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk
jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.
Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang
akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur
perencanaan SDM o Menetapkan secara
jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan. o Mengumpulkan data dan informasi tentang
SDM. Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya. o Menetapkan
beberapa alternative. o Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi
rencana. o Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk
direalisasikan.
Metode
PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah
diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi,
dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini
risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan
pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode
ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari
data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM
semacam ini risikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah
diperhitungkan terlebih dahulu.
4.
Pengevaluasian Rencana SDM Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan
diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut: o Manajemen puncak memiliki
pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap
keputusan-keputusan bisnisnya. o Biaya SDM menjadi lebih kecil karena manajemen
dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan
sebelumnya yang lebih besar biayanya. o Tersedianya lebih banyak waktu untuk
menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui
sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan. o Adanya kesempatan
yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana
masa yang akan datang.
Kendala-kendala
Perencanaan Sumber Daya Manusia 1. Standar kemampuan SDM Standar kemampuan SDM
yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan
ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi
kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti.
2.
Manusia (SDM) Mahluk Hidup Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai
sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit
memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang
mau melepaskan kemampuannya.
3.
Situasi SDM Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung
kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik dan
benar.
4.
Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti
kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat
rencana yang baik dan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar